Manusia, Tempat dan Lingkungan (Materi dan Soal Online Ruang dan Peta IPS SMP Kelas 7 Semester 1)

Manusia, Tempat, dan Lingkungan (Bagian 1)

Materi manusia tempat dan lingkungan
Manusia, Tempat dan Lingkungan


Kompetensi Inti:

  • Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
  • Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.

Kompetensi Dasar:

  • Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
  • Menjelaskan konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

Indikator:

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini, peseta didik diharapkan dapat:
  • mengamati peta kondisi geografi di Indonesia;
  • membuat peta penyebaran sumber daya alam di Indonesia;
  • membandingkan data kependudukan (sebaran dan pertumbuhan) berdasarkan tahun;
  • menyajikan data kependudukan dalam bentuk grafik batang atau pie;
  • menganalisa dampak positif dan negatif interaksi ruang
  • mengidentifikasi masalah akibat interaksi antarruang;
  • mencari solusi terhadap dampak interaksi antarruang
  • menjelaskan pengertian konsep antarruang;
  • menjelaskan pengertian interaksi antarruang
  • menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang;
  • menunjukkan unsur-unsur atau komponen peta;
  • menyebutkan letak Indonesia secara astronomis dan geografis Indonesia;
  • menjelaskan implikasi letak Indonesia terhadap aspek ekonomi, sosial, dan budaya;
  • menjelaskan implikasi letak Indonesia secara geologis.


Materi Pembelajaran

Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang

Setiap makhluk yang hidup di bumi ini memerlukan ruang untuk melangsungkan kehidupannya. Tanpa adanya ruang, manusia dan semua makhluk hidup lainnya tidak memiliki tempat untuk hidup. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal.

Bentuk-bentuk Interaksi Antarruang

Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi, dan lain-lain. Interaksi dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja, migrasi (perpindahan penduduk), perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi atau modal perdagangan internasional, dan lain-lain.

Bentuk-bentuk interaksi antarruang antara lain berikut.
  • Mobilitas Penduduk. Mobilitas penduduk adalah interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antarwilayah untuk bekerja atau wisata.
  • Komunikasi. Komunikasi adalah interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya pengiriman informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca berita, melihat tayangan televisi, internet, dan lain-lain.
  • Transportasi. Transportasi adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi, contohnya pengangkutan barang, perdagangan, dan lain-lain. Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.

Terjadinya Interaksi Keruangan

Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan, antara lain berikut.
  • Saling Melengkapi (Complementarity atau Regional Complementary). Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
  • Kesempatan Antara (Intervening Opportunity). Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B. Namun kemudian, diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
  • Kemudahan Transfer (Transferability). Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya maka interaksi antarruang tidak akan terjadi Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Contohnya seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, tetapi jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilali Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B.


Pemahaman Lokasi Melalui Peta

Video tentang Peta (Sumber : Guru Rakyat)

Lokasi suatu tempat dapat dilihat pada sebuah peta. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada suatu bidang datar dan diperkecil dengan menggunakan skala. Pada peta terdapat sejumlah informasi yang menyertainya. Kamu harus mampu membaca peta agar dapat memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan.

Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen penyusunannya. Komponen penyusunannya terdiri atas judul peta, skala peta, orientasi utara, simbol peta, garis astronomis, inset, legenda, dan sumber peta.

Judul peta

Judul peta menunjukkan isi suatu peta. Contohnya judul sebuah peta, "peta penggunaan lahan di Indonesia", maka isi dari peta tersebut adalah sebaran penggunaan lahan yang ada di Indonesia berupa permukiman, hutan, perkebunan, dan lain-lain. Judul peta memuat tema dan daerah yang digambarkan. Judul peta dikelompokkan menjadi dua, yaitu berikut :

  • Judul menunjukkan daerah administratif, misalnya Peta Sumatra Utara, Peta Bali, Peta Indonesia, dan sebagainya. Biasanya disebut peta umum.
  • Judul menunjukkan tema permasalahan, seperti peta curah hujan, peta penduduk, peta transportasi, dan sebagainya. Biasanya disebut peta tematik.

Skala peta

Skala peta menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Contohnya skala sebuah peta adalah 1: 1.000.000, berarti objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan 1.000.000 cm atau 1 km di lapangan. Skala peta dapat dibedakan menjadi skala angka dan skala garis atau grafis. 
  • Skala angka Skala angka berwujud perbandingan angka, misalnya 1: 10.000. Jika tidak disebutkan satuannya di belakang angka tersebut berarti satuan yang digunakan adalah cm, sehingga skala angka tersebut dibaca 1 cm di peta sama dengan 10.000 cm di lapangan.
  • Skala garis atau grafis. Skala grafis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran tertentu. Skala grafis biasanya ada dalam kolom legenda. Jika contoh skala grafis tersebut dibuat skala angkanya, maka skalanya adalah 1 : 500.000 karena 1 cm di peta berbanding 5 km di lapangan. Satuan dalam kilometer diubah menjadi sentimeter, sehingga 5 km jika diubah ke dalam cm menjadi 500.000 cm. Karena itu, skala peta menjadi 1 : 500.000

Orientasi utara

Biasanya sebuah peta memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi ditunjukkan oleh Simbol berbentuk panah dengan bentuk yang bervariasi. Penempatannya pada kolom legenda atau pada bagian yang kosong di muka peta.

Simbol peta

Simbol peta adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan simbol peta adalah untuk memudahkan pengguna peta dalam membaca dan memahami isi peta. Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat dibedakan menjadi berikut :
  • Simbol titik. Simbol titik pada peta dapat beragam bentuknya. Simbol titik dapat berupa lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan lainnya. Lambang ibu kota biasanya diberi simbol bujur sangkar, gunung api berbentuk segitiga, dan ibukota kabupaten berbentuk lingkaran.
  • Simbol garis. Simbol garis dapat digambar dalam beragam bentuk dan ukuran ketebalan. Ketebalan garis dapat diatur sesuai dengan kaidah perpetaan. Simbol jalan biasanya berupa garis kontinu (tanpa putus-putus) dengan ketebalan sesuai dengan kelas jalannya.
  • Simbol warna. Simbol warna digunakan pada peta dengan aturan tertentu. Tidak sembarang warna dapat digunakan untuk objek-objek tertentu karena ada aturan perpetaan. Misalnya, warna perairan (sungai, danau, dan laut) diberi warna biru, Jalan diberi warna merah, dan lain-lain. Warna ketinggian dan kedalaman disesuaikan dengan objeknya yang menunjukkan adanya perubahan secara teratur dan seterusnya. Misalnya, kedalaman laut diberi warna biru dengan tingkat perubahan yang teratur dari biru terang ke biru gelap.
  • Simbol area. Objek yang digambar pada peta biasanya berupa ilustrasi dari objek yang ada di lapangan. Simbol area juga memiliki aturan tertentu dalam pemetaannya. Misalnya, area berupa sawah digambarkan dalam bentuk polygon tertutup yang di dalamnya terdapat simbol tanaman padi.

Garis koordinat

Garis koordinat adalah garis khayal pada peta berupa. koordinat peta dalam bentuk garis lintang dan garis bujur. Garis koordinat sangat penting pada peta karena akan menunjukkan lo kasi pada peta dibanding lokasi lainnya di permukaan bumi serta menggambarkan karakteristik suatu lokasi atau wilayah yang dipetakan. Contohnya suatu lokasi yang terletak pada lintang tropis akan memiliki karakteristik iklim tropis.

Inset

Inset merupakan peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan di antara lokasi lainnya yang lebih luas.

Legenda

Legenda menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul pada muka peta. Pada legenda inilah seorang pembaca peta akan mengetahui tentang objek yang ada pada wilayah yang dipetakan.

Sumber peta

Sumber peta menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta. Dari sumber peta inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta, sehingga bisa dinilai kualitas peta yang dihasilkannya.

Garis tepi peta

Pada peta perlu diberi garis tepi/margin/border agar terlihat lebih rapi, juga sebagai tempat meletakkan angka-angka derajat lintang dan bujur. Garis tepi biasanya dibuat rangkap dua dengan ketentuan garis luar lebih tebal daripada garis dalam.

Lettering

Lettering adalah semua tulisan dan angka yang berfungsi untuk memperjelas arti dari lambang atau simbol pada peta.

Tahun pembuatan peta

Tahun pembuatan peta perlu dicantumkan untuk mengetahui kemutakhiran data. Tahun pembuatan peta sangat penting karena, tahun pembuatan peta yang berbeda akan menyajikan data yang berbeda pula.

Rangkuman

Ø  Peta adalah gambaran kenampakan alam seperti bentuk sebenarnya dalam bidang datar, dengan skala tertentu.

Ø  Jenis-jenis skala peta

1.  Skala angka/numerik : skala yang ditunjukkan dengan angka perbandingan

2.  Skala garis/grafis : skala yang ditunjukkan dengan garis perbandingan

3.  Skala verbal : skla yang ditunjukkan dengan kalimat

Ø  Syarat peta yang baik

1. Konform : bentuknya sama dengan aslinya

2. Ekuidistan : jaraknya sama dengan aslinya (jika dikalikan skala)

3. Ekuivalen : luasnya sama dengan aslinya (jika dikalikan skala)

Ø  Jenis peta berdasarkan isinya

o   Peta umum : peta yang berisi berbagai informasi yang bersifat umum

o   Peta tematik : peta yang berisi satu tema tertentu yang bersifat khusus

Ø  Jenis peta berdasarkan skalanya

  • Kadaster : skala 1 : 100 sampai dengan 1 : 5.000
  • Skala besar : skala 1 : 5.001 sampai dengan 1 : 250.000
  • Skala menengah : skala 1 : 250.001 sampai dengan 1 : 500.000
  • Skala kecil : skala 1 : 500.001 sampai dengan 1 : 1.000.000
  • Skala geografis : skala lebih kecil dari 1 ; 1.000.000

Ø  Unsur-unsur peta

1. Judul peta             : menunjukkan seluruh isi

2. Simbol peta           : simbol dibagi menjadi tiga yaitu titik, garis dan bidang

3. Garis astronomis   : garis lintang dan garis bujur

4. Legenda                : kumpulan keterangan simbol

5. Skala peta             : perbandingan penunjuk ukuran peta

6. Arah mata angin    : penunjuk arah peta

7. Insert peta             : peta tambahan sebagai penunjuk terhadap sekitar

Ø  Perbedaan peta, atlas dan globe

  • Peta             : berbentuk lembaran
  • Atlas            : berbentuk buku
  • Globe          : berbentuk miniatur bola bumi 

Latihan


Manusia, Tempat dan Lingkungan (Materi dan Soal Online Ruang dan Peta IPS SMP Kelas 7 Semester 1) Manusia, Tempat dan Lingkungan (Materi dan Soal Online Ruang dan Peta IPS SMP Kelas 7 Semester 1) Reviewed by BuSet on Juli 26, 2020 Rating: 5

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.